Heat exchanger
adalah sebuah peralatan yang di ciptakan untuk melakukan peunukaran panas (heat
transfer) antara satu fluida dengan fluida lain nya (cair dan gas). Zat
tersebut saling di pisah oleh benda/dinding padat sehingga ke dua zat tersebut
tidak pernah tercampur satu sama lainya. Heat exchanger sangat banyak di
gunakan dalam dunia industri untuk keperluan proses, seperti chemical plant,
power plant, natural gas processing, dan laninya.
Menurut hukum kekekalan energi, yaitu panas atau energi tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan, tapi dapat diubah dari satu bentuk energi ke
bentuk energi yang lain. Energi atau panas juga dapat dipindahkan, yaitu dengan
cara konduksi, konveksi dan radiasi.
Konduksi adalah perpindahan
panas yang melalui suatu benda tanpa membuat arus atau perpindahan materi dari
benda tersebut.
Konveksi adalah perpindahan
panas yang disebabkan oleh terjadinya arus/pergerakan fluida yang bersuhu panas
menuju dan bercampur dengan fluida yang bersuhu dingin. Sebagai contoh,
aliran/arah angin disebabkan oleh peristiwa konveksi.
Radiasi adalah perpindahan
panas dimana pemancar dan penyerap panas tidak bersinggungan langsung. Panas
yang diterima oleh penyerap mengalir dengan sempurna di dalam ruang hampa
dengan kecepatan cahaya.
Jenis-jenis perpindahan panas ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan
keperluan dan sifat perpindahan panasnya. Perpindahan panas secara konduksi
banyak dipakai di industri-industri perminyakan. Jenis-jenis alat
penukar/perpindahan panas dibedakan bedasarkan fungsi dan kontruksinya adalah sebagai berikut:
HEAT EXCHANGER
BERDASARKAN FUNGSINYA
- Chiller : Pendingin fluida sampai pada suhu sangat rendah.
- Condenser : Pendingin fluida yang merubah fase uap ke fase cair.
- Cooler : Pendingin fluida dengan media air atau udara dengan bantuan fan.
- Exchanger: Memanfaatkan panas fluida "A" untuk memanaskan aliran fluida "B" yang dingin dan sebaliknya.
- Reboiler : Mendidihkan kembali fluida proses sehingga sebagian fluida teruapkan (berubah fase) dengan media pemanas steam.
- Heater: Memanaskan fluida dengan media pemanas steam atau uap panas.
- Steam Generator : Pemanas air dari panas pembakaran bahan bakar sehingga terbentuk uap air (steam). Panas yang dipindahkan dari api terjadi secara konduksi, konveksi dan radiasi.
- Waster Heat Boiler : Steam generator dimana pemanasnya berasal dari pemanfaatan sisa panas gas asap atau exhaust suatu turbin atau stack. (HRSG
- Superheater : Memanaskan saturated steam (uap basah) menjadi superheated steam (uap kering). Dengan memanfaatkan panas gas asap.
- Evaporator : Pamanas fluida proses hingga berubah fase dari gas menjadi cair.
- Vaporizer : Evaporator untuk menguapkan cairan yang bukan air.
- Ekonomizer :Pemanas air umpan sebelum masuk ke boiler.
JENIS-JENIS
HEAT EXCHANGER BERDASARKAN KONTRUKSINYA
- SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER
Beberapa
gambar tipe shell and tube exchanger:
- . PLATE HEAT EXCHANGER
- PHASE-CHANGE HEAT EXCHANGERS
PENGGUNAAN
HEAT EXCHANGER DI SRU PT.ARUN.NGL LHOKSEUMAWE-ACEH
Berikut adalah
beberapa jenis penggunaan heat exchanger di SRU (SULFHUR RECOVERY UNIT) PT.
ARUN NGL.
- TIPE SHEEL AND TUBE:
- E-2703 AB
- E-2804 A-E
- E-2708 AB
- E-2801
- E-2904, etc.
- TIPE PLATE
- E-2705 A-I
- E-2706
- E-2701, etc
- TIPE PHASE-CHANGE
- E-2709 A-D
- E-2902
TROUBLESHOOTING
HEAT EXCHANGER
Rangkuman Diskusi Mailing
List Migas Indonesia Online mengenai proses bulan Maret 2006 ini membahas
tentang Heat Exchanger atau alat penukar panas. Pembahasannya ditekankan pada
permasalahan yang sering ditemui dalam pengoperasian heat exchanger berdasarkan
jenisnya. Begitu pula dengan cara untuk mengatasinya.
1. Naiknya pressure
drop didalam HE
Penyebab : Ada
kotoran dalam HE (HE tersumbat)
Tindakan:
- Bersihkan
pipa-pipa sebelum start up
- Bersihkan plate
(jika kejadiannya setelah proses berjalan)
- Media yang masuk HE
perlu diberi filter.
Penyebab :
Viskositas
Tindakan:
- Check viskositas
dan jika perlu setel sesuai desain.
- Check apakah
temperature turun sampai dibawah temperature desain
Penyebab :
Kesalahan koneksi pada sistem perpipaan
Tindakan:
- Check koneksi dan
sesuaikan dengan drawing.
Penyebab: Kuantitas
aliran terlalu besar
Tindakan:
- Atur kuantitas
aliran dengan benar.
2. Menurunnya out
put HE (menurunnya kapasitas)
Penyebab: PHE
terkotori/tersumbat oleh kotoran dari luar, seperti serpihan plastik dsb.
Tindakan:
- Bersihkan plate
- Media yang masuk HE
perlu diberi filter.
Penyebab: Aliran
terlalu tinggi/cepat.
Tindakan:
-Setel dan
sesuaikan.
Penyebab :
Kesalahan koneksi terhadap sistem perpipaan
Tindakan:
- Check koneksi dan
sesuaikan dengan drawing
Penyebab: Akumulasi
secondary media di dalam HE (seperti oli, dan non-condensable gas)
Tindakan:
- Buat alat yang
sesuai untuk mengalirkannya. Alat ini bisa berupa oil drainage yang dibuka
dalam periode tertentu sesuai dengan keadaan.
3. Kebocoran
Penyebab: Tekanan
dalam HE melebihi tekanan ijin.
Tindakan: Kurangi
tekenan sesuai dengan set point.
Penyebab: shock
pressure/tekanan mendadak.
Tindakan: Hindari
terjadinya tekanan mendadak dengan mengatur sistem sebaik mungkin, membuka dan
menutup sistem dengan smooth.
Penyebab: Rusaknya
gasket karena pengaruh serangan medium.
Tindakan: Ganti
gasket, jika perlu ganti dengan material lain yang lebih baik.
Penyebab:
Terbloknya aliran dalam HE.
Tindakan: 1
Bersihkan plate. 2. Beri saringan/filter.
Catata: Umumnya PHE
didesain melebihi kapasitas permintaan customer untuk safety kapasitas. Jika
salah satu plate atau double plate bocor bisa diambil dan dipasang lagi. Lebih
tepatnya menghubungi supplier atau manufacturernya.
4. Tercampurnya
media.
Penyebab: Plate
tidak terinstall dengan benar
Tindakan: Install
plate sesuai panduan.
Penyebab: Korosi
Tindakan: 1. Cari
penyebab korosi dan ganti plate baru 2.
Ganti dengan
plate yang dengan
material yang tahan korosi.
Penyebab: Koneksi
tidak sesuai
Tindakan: Check dan
sesuaikan dengan drawing.
Sumber :
www.wikipedia.org